Setiap manusia, yang mempunyai kedudukan individual maupun dalam kelompok mempunyai KEBIJAKAN untuk dirinya atau yang ada diluar dirinya, apakah istri/suami, anak - anaknya dan atau yang lainnya. Kebijakan adalah rujukan yang diperuntukkan untuk mengarahkan manusia kemana ia harus melangkah, dalam kehidupan manusia ada tiga jenis kebijakan, kebijakan sebagai mahluk Tuhan, kebijakan sebagai manusia pribadi dan kebijakan manusia sebagai mahluk sosial.
Kebijakan Yang Berimbang
manusia yang mempunyai
tiga jenis kebijakan harus mempunyai kemauan untuk mewujudkan kemampuannya yang
diperolehnya dengan berimbang, dengan demikian ia mempunyai kehidupan yang
harmonis sebagai mahluk Tuhan, manusia sebagai mahluk pribadi dan manusia
sebagai mahluk sosial.Kebijakan yang ada dan dilakukan manusia memang tidak
serta merta dapat dilakukannya untuk mendudukkan dirinya sebagai mahluk yang
punya perimbangan sebagai manusia paripurna, karena manusia selalu dalam proses
dalam pencapaian pencarian jati dirinya, dan Tuhan selalu menghargai proses
pencarian jati diri manusia sebagai upaya untuk menjadi manusia yang mempunyai
keselarasan dalam kehidupannya yang penuh dengan keseimbangan.
Kebijakan Dalam Kebajikan
Kebajikan adalah nilai -
nilai manfaat yang ada dan melekat dalam kehidupan manusia sebagai keniscayaan,
ketika kebajikan melekat dalam kehidupan manusia maka harmonisasi yang ada
dalam masyarakat tercipta dan itu harapan semua manusia yang manusiawi, yang
ada dalam diri kita semuanya.
Kenyataan yang ada dalam
hidup manusia yang penuh ujian, dari kegagalan demi kegagalan, kesulitan demi
kesulitan, kesusahan demi kesusahan yang mendera manusia , sering manusia
memudahkan cara dan jalannya untuk memperoleh kemudahan untuk
menghilangkan kegagalan,kesulitan dan kesusahan yang penting happy.
Bahasa yang mengatakan yang penting senang adalah kecenderungan yang ada
pada masyarakat kita saat ini, sehingga kebijakan yang dilakukan manusia
sebagai mahluk Tuhan, pribadi dan masyarakat merusak harmonisasi dan tatanan
kehidupan masyarakat .
Kebijakan yang tidak
disertai kebajikan, tentunya menghasilkan disharmonisasi dalam kehidupan, bukan
saja dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, namun juga dalam kehidupan
pribadi dan kehidupannya sebagai mahluk Tuhan, dan ini merupakan aplikasi dari
bahasa yang penting senang, dan itu hanya untuk dirinya sendiri dan kelompoknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar