Bahasa Sebagai Alat
Komunikasi
Sebagai alat
komunikasi, bahasa merupakan sarana ekspresi diri. Komunikasi tidak akan
berjalan dengan baik apabila ekspresi diri kita tidak diterima atau tidak
dipahami orang lain atau lawan bicara.
Pada saat menggunakan
bahasa sebagai alat komunikasi, kita memiliki tujuan tertentu, diantaranya:
-
Kita ingin dipahami
orang lain
-
Kita ingin agar
gagasan atau pemikiran kita dapat diterima oleh orang lain
-
Kita ingin meyakinkan
orang lain terhadap pandangan kita
-
Kita ingin orang lain
menanggapi hasil pemikiran kita
Pada saat kita
menggunakan bahasa untuk berkomunikasi kita harus mempertimbangkan apakah
bahasa yang kita gunakan baik atau tidak. Berkomunikasi dengan bahasa
dapat berupa lisan maupun tulisan.
Berkomunkasi melalui lisan, yaitu dalam bentuk simbol bunyi dimana setiap
simbol bunyi memiliki ciri khas tersendiri. Bahasa sebagai alat komunikasi juga
tidak hanya dilakukan dengan satu bahasa saja melainkan banyak bahasa
tergantung tempat, situasi dan kondisi.
Contoh
bahasa sebagai alat komunikasi berupa:
Alat-alat
itu digunakan untuk berkomunikasi misalnya gerak badaniah, alat bunyi-bunyian,
lukisan, gambar, dan sebagainya.
Contohnya
:
- Bunyi
alarm (suasana tanda bahaya gempa bumi/bencana alam)
- Adanya
asap menunjukkan bahaya kebakaran
- Suara
adzan untuk tanda segera melakukan sholat
- Telepon
genggam untuk memanggil orang pada jarak jauh
- Simbol
rambu-rambu lalu lintas yang berada di jalan
- Gambar
peta yang menunjukkan jalan
- Melambaikan
tangan berarti untuk menyampaikan salam